Pengumuman

Dosen Pendidikan Fisika UNSIL Ajak Warga Desa Pawindan untuk Mengurangi Pupuk dan Pestisida Kimia dengan Biosaka

Kamis (13/7/2023) Dosen Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Siliwangi melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat Program Pengembangan Desa Mitra (PbM-PPDM) dengan tema Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Biosaka untuk Mengurangi Ketergantungan Pupuk dan Pestisida Kimia di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis. Desa Pawindan dipilih karena memiliki potensi dalam bidang pertanian. Dengan dibentuknya kelompok wanita tani membuat aktivitas budidaya tanaman di beberapa dusun menjadi lebih maju, baik itu dalam hal pembibitan, penanaman, pemanenan, bahkan pengolahan hasil panen menjadi makanan olahan

Tim pengabdian terdiri dari Ernita Susanti, M.Pd., Yanti Sofi Makiyah, M.Pd., dan Ifa Rifatul Mahmudah, M.Pd., tiga orang mahasiswa Cici Nabilah Suniah, Julia Isani dan Faisal Adi Prayoga serta pemateri serta pemateri Dr. Suhardjadinata, Ir. M.P. Kegiatan ini disambut hangat oleh warga Desa Pawindan.

Ketua tim Ernita, mengatakan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan pembuatan Biosaka untuk mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Kegiatan pertanian atau budidaya tanaman di Desa Pawindan umumnya masih mengandalkan pupuk kimia dan pestisida kimia. Masyarakat belum memaksimalkan pemanfaatan rumput-rumputan/tanaman yang ada di sekitar area ladang yang biasanya dianggap sebagai gulma. Rumput-rumputan/tanaman ini dapat dimanfaatakan sebagai bahan untuk membuat Biosaka.

Biosaka merupakan suatu inovasi dalam pertanian yang merupakan ramuan larutan tumbuhan dan berperan sebagai elisitor yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus perlindungan berbasis ekologi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Biosaka memiliki makna biologi dari alam untuk alam. Tanaman yang digunakan untuk pembuatan Biosaka adalah tanaman yang ada di sekitar areal sawah/ladang. Tanaman yang digunakan tersebut biasanya oleh sebagian besar petani dianggap sebagai gulma yang harus dibersihkan/tidak bermanfaat.

Beberapa jenis tanaman yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan Biosaka antara lain: babadotan (Ageratum conyzoides L), tutup bumi (Elephantopus mollis Kunth), Kitolod (Hippobroma longiflora), maman ungu (Cleome rutidosperma), Patikan kebo (Euphorbia hirta L), Meniran (Phyllanthus niruri L), anting-anting (Acalypha australis. L), jelantir (Erigeron sumatrensis Retz), sembung (Baccharis balsamifera L.), sembung rambat (Eupatorium denticulatum Vahl).

Anggota tim yang lain, Yanti mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan petani tentang pupuk organik dan dapat membantu petani Desa Pawindan dalam mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *